PENGUNGSI
MERAPI SAJA BERKURBAN
Kadang memang tidak dapat dicerna oleh akal. Karena memang standar penilaiannya
bukan akal. Beberapa saat yang lalu, rakyat Gaza, Palestina mengirimkan bantuan
untuk korban di Mentawai dan gunung Merapi.
Kini, para pengungsi di Merapi, ikut berkurban. Mengurbankan ternaknya di hari
raya Idul Adha. Begitulah berita yang didengar di pagi hari, hari ini (18
Nopember 2010).
Kalau menengok sejarah, ada saja sih yang bersikap seperti penyumbang dari Gaza
dan pengungsi di Merapi. Mungkin para pembaca pernah mendengar atau tertarik
pada kisah seorang sahabat yang bersedia menjamu tamunya Rasulullah. Tamu itu
dijamu, diberi makan, padahal persedian makanan tuan rumah terbatas. Terbatas
untuk kepala keluarga, istri dan anaknya saja. Namun sahabat ini mengurbankan
dirinya, demi menghormati tamu.
Karena sikapnya ini, Allah menurunkan ayat. Ayat yang memuji sikap sahabat
Rasulullah yang mendahului orang lain, walaupun dirinya sendiri membutuhkan.
Sikap seperti ini amat dibutuhkan. Di saat sikap individualis, egois merajai
masyarakat kita, sikap mau berbagi, dipandang sebagai sikap yang istimewa.
Bukan hanya istimewa, tapi dibutuhkan.
Islam telah mengajarkan kita untuk memperhatikan nasib orang lain. Islam
mendidik umatnya agar menjadi umat yang tidak individualis, egois. Bukankah
Islam mengajarkan untuk memperhatikan kondisi tetangga? Apakah dia sudah makan
atau belum?
Semoga kita dijauhkan dari sikap individualis dan egois. Semoga Allah memberikan
kita, hati-hati yang mudah tersentuh untuk membantu orang lain. Aaamiiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar