OLEH-OLEH LAUNCHING BUKU LOST IN
JAPAN
Saya boleh berbangga hati. Salah seorang dari anggota FLP Jakarta, baru saja
launching bukunya. Dialah Sari Rahmayati.. Sabtu kemarin, 11 Desember 2010 di
toko buku Gramedia Matraman, Cayi panggilan akrabnya launching buku pertamanya
Lost in Japan.
Buku yang dikarang Cayi berkolaborasi dengan Gelbo serta Qqin ini begitu
menarik perhatian para pengunjung toko buku. Di sebelah kanan ada tujuh baris
kursi, tiap baris diisi oleh lima orang. Sementara di sebelah kiri juga terdiri
dari tujuh baris kursi, tapi tiap barisnya diisi oleh tujuh orang. Belum lagi
pengunjung yang bersedia berdiri untuk mengetahui apa sebenarnya yang
terkandung dalam buku Lost in Japan.
Buku yang berisikan perjalanan Cayi, Gelbo dan Qqin bisa dikatakan layak untuk
dapat dijadikan panduan bagi mereka yang ingin bepergian ke Jepang. Utamanya
bagi mereka yang memiliki ‘peluru’ pas-pasan.
Di dalam buku ini dijelaskan tentang berbagai macam angkutan kereta. Karena di
Jepang ada kereta bawah tanah dan yang non bawah tanah.
Kerjasama Cayi, Gelbo dan Qqin memang perlu diacungkan jempol. Cayi yang
mempunyai basic ketrampilan menulis dapat menuangkan segala informasi yang
dibutuhkan. Gelbo yang piawai dalam dunia traveling dapat mentransfer berbagai
pengetahuan dan pengalamannya mengenai hal itu. Sementara Qqin yang dapat
berbahasa Jepang, melengkapi buku ini.
Menurut tutur Cayi, ternyata di Jepang seperti di Indonesia. Walaupun masuk
wilayah Jepang, namun penduduknya tidak semuanya ngerti bahasa Jepang. Mereka
hanya bercakap-cakap dengan bahasa daerahnya saja. Seperti di Indonesia ada
yang bercakap-cakap dengan bahasa Jawa, Sunda, Padang dan seterusnya. Oleh
karenanya Qqin sebagai penyambung lidah Cayi dan Gelbo tidak dapat mengerti
bahasa yang digunakan penduduk daerah di Jepang.
Ada satu lagi pengalaman mereka yang tidak disangka-sangka. Pengalaman pertama
ini membuat mereka terkejut. Sebab, ternyata mereka naik kereta yang karcisnya
kalau dirupiahkan dapat mencapai jutaan rupiah.
Berbagai informasi yang mereka miliki, serta pengalaman unik yang memberi
pelajaran, menghasilkan sebuah buku Lost In Japan – Panduan Komplit Traveling
Irit ke Jepang.
Acara yang dimulai siang hari menjelang sore, sekitar pukul 14.30, terasa
berbeda karena dihadiri oleh dosen bahasa Jepang yang juga turut berbicara.
Dihadiri pula oleh seorang pakar yang amat mengetahui bagaimana caranya
bepergian ke Jepang dengan biaya yang murah. Serta dihadiri pula oleh para
pemuda pemudi berpakaian Harajuku. Yaah kalau sepintas ada yang mirip
Naruto sih. Mereka membawa berkeliling buku Lost in Japan.
sumber image:https://www.chai-capcay.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar