JEMPOL UNTUK
PEMDA BEKASI
Bila para pembaca memasuki jalan
Jatiwaringin dan mengarahkan kendaraan ke Pasar Pondok Gede, maka akan bertemu
pertigaan. Belok ke kanan, tak lama setelah itu akan bertemu kembali pertigaan.
Para pembaca bisa berjalan lurus ke arah Lubang Buaya dan bisa pula berbelok ke
kiri ke arah Kranggan.
Jalanan yang menuju ke Kranggan
itu, biasanya hancur, tidak karuan. Banyak lubang dan berbatu-batu. Siapa saja
yang pernah melewati ini, mungkin akan jera. Tidak mau lagi melewati jalanan
ini.
Tapi ternyata, Sabtu kemarin,
sudah berbeda keadaannya. Jalanan itu licin. Kalau ada lalat, mungkin dia akan terpeleset.
Yang lebih mengejutkan lagi, kali ini diperbaiki dengan kualitas terbaik. Bukan
sekedar di aspal saja. Kali ini diplester (kata orang) dengan system cakar
ayam,
Diplester dengan cakar ayam,
sebelum ditutup dengan semen atau aspal, diletakkan terlebih dahulu
batang-batang besi. Konon katanya, system cakar ayam ini lebih kuat dari
pengaspalan jalan dengan menggunakan aspal saja.
Saya yakin semua warga Bekasi,
utamanya mereka yang biasa menggunakan akses jalan itu akan merasa senang. Hak
sebagai warga untuk dapat menikmati jalanan yang layak telah terpenuhi.
Jempol untuk
Pemda Bekasi. Tapi kalau itu dikerjakan oleh swadaya masyarakat, mungkin Pemda
Bekasi masih layak mendapat jempol. Tapi posisi jempol mengarah ke bawah dan
bukan ke atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar