HUKUMAN MATI
ATAS PEMBUNUH TIDAK KEJAM
Sampai sekarang tidak tahu,
apakah pembunuh mutilasi di Serang-Banten sudah diketahui apa tidak. Demikian
pula pembunuh mutilasi di Banjarmasin.
Korban mutilasi di Serang Banten,
malah belum diketahui identitasnya. Yang hanya diketahui korban seorang wanita
dan di perutnya terdapat tahi lalat. Pasalnya kepala korban belum ditemukan.
Sedangkan korban mutilasi di
Banjarmasin, sudah diketahui identitasnya, bahkan mayat korban telah
dimakamkan.
Mencari tahu siapa pembunuhnya,
tentu harus diketahui terlebih dahulu identitas korban. Hal ini akan
mempermudah penyelidikan. Siapa saja yang mengenal korban, dari sanalah
penyelidikan dimulai. Dari sini akan diketahui motif pembunuhan itu. Sehingga
penyelidikan kasus pembunuhan di Banjarmasin lebih mudah ketimbang kasus yang
terjadi di Serang Banten.
Oleh karenanya, pihak kepolisian
mengharapkan kepada warga sekitar untuk melaporkan bila ada anggota keluarga
yang belum pulang atau hilang. Adanya tahi lalat di perut sudah mempermudah
warga yang kehilangan anggota keluarganya.
Terlepas dari penyelidikan polisi
ini, kita pasti merasa amat prihatin. Ternyata masih ada saja orang yang tega
melakukan hal itu. Apakah pembunuh tidak memiliki hati? Bagaimana bila korban
mutilasi itu adik si pembunuh atau anggota keluarganya yang lain?
Siapa pun akan merasa terpukul
bila salah satu anggota keluarganya menjadi korban. Tidaklah heran bila pihak
keluarga menuntut hukuman mati dijatuhkan pada si pembunuh.
Pembunuhan merupakan dosa besar.
Dalam suatu ayat dijelaskan bahwa membunuh satu nyawa sama saja dengan membunuh
semua manusia. Sama saja apakah dia pembunuh biasa atau mutilasi.
Pembunuhan merupakan perbuatan
yang kejam dan menyakitkan hati seluruh anggota keluarga korban. Oleh karenanya
hukuman mati bagi pembunuh merupakan sesuatu yang wajar dan tidak bisa
dikatakan kejam. Bila hukuman mati diterapkan atas pembunuh, tentu ini akan
menimbulkan efek jera.
Efek jera bagi orang lain. Orang
tidak mudah ‘ringan tangan’ membunuh orang lain. Nyawa akan amat dihargai.
Orang akan menghargai nyawa orang lain, karena dia menghargai nyawanya sendiri.
Dia akan takut membunuh, karena dia takut akan dihukum mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar