Laman

Senin, 26 Februari 2018

Dua Kota (repost)


DUA KOTA


Masih seperti dulu tiap sudut menyapaku bersahabat  (Lirik lagu Yogyakarta, Kla Project)

Kota yang kutinggali
Kini tak ramah lagi
Orang orang yang lewat
Beri senyumpun enggan
Disini aku lahir
Disini aku besar
Disini aku merasa
Bodoh
Kota yang kudambakan
Tawarkan kekerasan
Nyeri merobek hati
Tak dapat aku hindari
(Lirik lagu Kota II, Iwan Fals)

Katon, Lilo dan Adi masih beruntung bertemu orang-orang yang bersahabat di Yogyakarta. Berjalan ke arah mana pun, mereka menemukan penduduk yang ramah. Tidak ada yang berubah, dari dulu hingga lagu ini tercipta, Yogya masih sama, ramah.

Berbeda dengan Iwan Fals. Kota yang dulu tempatnya bermukim, ramah adanya. Tapi bersama jalannya waktu kondisi itu berubah seratus delapan puluh derajat. Berpapasan tidak saling sapa, apalagi tersenyum. Entah kota apa yang dimaksud Iwan Fals.

Dua kondisi perkotaan yang saling bertolak belakang. Mengapa ada dua kondisi seperti itu? Apa yang membuat penduduk Yogya demikian ramahnya? Sementara Jakarta misalnya, bangga dengan identitas ‘elu-elu, gw-gw’.

Padahal mungkin kondisi masyarakatnya sama-sama susah. Hanya saja yang satu, saling bergotong royong dan tolong menolong. Sedangkan yang satunya tidak, berusaha untuk menyelesaikan masalahnya sendiri-sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar