DUA KOTA
Masih seperti dulu tiap sudut
menyapaku bersahabat (Lirik lagu Yogyakarta, Kla Project)
Kota yang kutinggali
Kini tak ramah lagi
Orang orang yang lewat
Beri senyumpun enggan
Disini aku lahir
Disini aku besar
Disini aku merasa
Bodoh
Kota yang kudambakan
Tawarkan kekerasan
Nyeri merobek hati
Tak dapat aku hindari
(Lirik lagu Kota II, Iwan Fals)
Katon, Lilo dan Adi masih
beruntung bertemu orang-orang yang bersahabat di Yogyakarta. Berjalan ke arah
mana pun, mereka menemukan penduduk yang ramah. Tidak ada yang berubah, dari
dulu hingga lagu ini tercipta, Yogya masih sama, ramah.
Berbeda dengan Iwan Fals. Kota
yang dulu tempatnya bermukim, ramah adanya. Tapi bersama jalannya waktu kondisi
itu berubah seratus delapan puluh derajat. Berpapasan tidak saling sapa,
apalagi tersenyum. Entah kota apa yang dimaksud Iwan Fals.
Dua kondisi perkotaan yang saling
bertolak belakang. Mengapa ada dua kondisi seperti itu? Apa yang membuat
penduduk Yogya demikian ramahnya? Sementara Jakarta misalnya, bangga dengan
identitas ‘elu-elu, gw-gw’.
Padahal mungkin
kondisi masyarakatnya sama-sama susah. Hanya saja yang satu, saling bergotong
royong dan tolong menolong. Sedangkan yang satunya tidak, berusaha untuk
menyelesaikan masalahnya sendiri-sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar