Laman

Kamis, 14 April 2016

Rezeki Pilihan Allah

Rezeki Pilihan Allah

Cashan laptop saya sedang bermasalah. Kabelnya terkelupas, hingga menyebabkan korslet. Tepatnya kabel yang terhubung ke stop contact.
Minggu sore kemarin, saya coba cari tahu dimana mendapatkan sambungan kabel cashan laptop itu. Sampailah saya di tempat service computer.

“Biasanya sih ada mas, sambungan kabel itu. Tapi sekarang lagi habis.”
“Harganya berapa mas?”
“Kalo saya jualnya Rp 5000.”
“Wah murah juga ya,” dalam hati saya.
“Dimana lagi saya dapatkan kabel seperti itu mas?”
“Coba liat, tempat service sebelah. Mudah-mudahan dia buka.”
Ternyata tempat servicenya tutup.

Terbayang sebuah tempat lagi. Ya, warnet yang menjual spare part computer dan laptop. Warnet ini pun tutup.

Saya coba hubungi pak Mustakim, tukang service barang-barang elektronik langganan. Dia katakan bahwa dia punya kabel yang dibutuhkan. Hanya saja harganya lebih mahal, dua puluh lima ribu rupiah.

Keesokkan hari, saya menemui pak Mustakim. Akan tetapi ternyata kabel yang tersedia, tidak sesuai dengan sambungan kabel yang ada. Karena ukurannya lebih besar.

Sepanjang jalan ke kantor, saya memperhatikan tempat penjualan spare part computer atau tempat service computer.

Toko spare part di jalan Jatiwaringin tutup. Tempat service printer dekat Tamini Square, tidak jual barang yang dibutuhkan. Toko di jalan Kiwi juga tidak menjualnya.

Selama dalam perjalanan, saya berpikir. Allah ingin memberikan rezekinya kepada siapa ya? Yang jelas, kemarin bukan ke tukang service. Bukan ke pak Mustakim yang juga tukang service. Bukan menjadi rezeki pemilik toko spare part di Jatiwaringin dan jalan Kiwi. Juga bukan ‘milik’ tukang service printer

Hingga sampailah pada sebuah toko di Depok. Dekat dengan kantor. Kabel yang dibutuhkan ada dan cocok, memang pasangannya. Ooh kalo begitu, Allah ingin memberikan rezeki-Nya melalui saya kepada Encik pemilik toko elektronik ini. Harga kabelnya, tiga puluh delapan ribu rupiah.

Sesampai di kantor, saya sambungkan kabel itu ke laptop. Tapi ternyata tidak berfungsi. Lampu tanda bahwa listrik masuk mengalir ke laptop, tidak menyala. Mau tidak mau, saya kembali ke toko Encik itu. Wanita berwajah oriental itu pun bersedia menukarnya dengan kabel baru yang lain.

Memang belum menjadi rezeki si Encik. Kabel yang kedua ini pun, tidak berfungsi. Uang pun dikembalikan.

Allah menuntun saya ke sebuah tempat service komputer yang letaknya tidak begitu jauh dari toko si Encik. Tukang servicenya seorang pemuda berkulit putih, kira-kira berusia 20-an tahun. Ketika dia mencari kabel di sebual laci, tersembul kain sholat. Waaah mungkin Allah ingin memberikan rezeki-Nya ke pemuda ini.

Setelah melewati pengetesan, ternyata kabel yang dibutuhkan cocok dan sesuai. Lampu menyala, sebagai tanda bahwa listrik mengalir ke laptop. Akad pun terjadi dan harga kabel itu hanya lima belas ribu rupiah.

Alhamdulillah, semoga uang lima belas ribu rupiah itu menjadi berkah buat pemuda (yang insya Allah) sholeh itu. Aamiin. (21 Desember 2015)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar