Ketika akanberwudhu’ tuk tunaikan shalat Jum’at, terdengar percakapan yang menarik.
“Tahu aja, motorane pengen keluar,” ujar seorang pria setengah tua berkaca mata
Yang diajak bicaratersenyum. Sambil menggeser keluar motor miliknya, dia menanggapi, “Iya donk.”
Ternyata merekaberdua sudah saling kenal. Setelah itu terjadi percakapan yang saya sudah tidakperhatikan lagi.
Masih
di masjidBaiturrahman kawasan Cawang. Ada lagi peristiwa yang mirip
sekali kejadiannya.Saya sudah bersiap-siap. Kunci gembok motor dibuka.
Kunci stang pun dibuka.Tiba-tiba seseorang berkata, “Geser aja motor
saya pak,”
“Oh ya, tenang ajapak. Masih lama kok, saya
belum pakai jaket. Memang pada saat pemuda itubicara, saya belum
mengenakan jaket, sarung tangan, penutup mulut dan helm.
Belum
lagi seluruhperlengkapan biker selesai dikenakan, pemuda itu langsung
menggeser-geser letakmotornya. Menggeser sambil mengira-ngira, apakah
motor saya bisa lewat. Apakahmotor pemuda itu menggangu keluarnya motor
saya.
Dua peristiwa yangmirip telah terjadi. Terjadi di hari, waktu dan tempat yang sama.
Satu peristiwaterjadi pada orang lain. Satunya lagi terjadi pada diri saya.
Karena
peristiwayang terjadi mirip sekali, saya bisa merasakan betapa
senangnya bapak setengahtua itu ketika sahabatnya memberi jalan motornya
keluar.
Rasa senangnya ituterungkap dalam ucapannya di atas, “Tahu aja, motor ane pengen keluar.”
Seorang
pemudacurhat kepada sahabatnya. Sahabatnya ini menyimak dan
memperhatikan curhatanpemuda itu. Mengetahui bahwa sahabatnya menyimak
yang terlihat dari berbagaitanggapan, merupakan kesenangan tersendiri
bagi si pemuda.
Pemuda ini akanlebih senang lagi, bila sahabatnya memberi saran dan usulan-usulan yang tepatdan jitu.
Pemuda ini akanbertambah senang, bila sahabatnya memberi bantuan dalam bentuk yang nyata.
Bagaimana
kalaukondisinya berbeda, tidak seperti di atas. Sahabatnya ini sudah
tahupermasalahan si pemuda, walau belum mendengar curhatan?
Sahabatnya
inilangsung membuka pembicaraan tentang permasalahan si pemuda. Dia
langsungmembicarakan mengenai solusi dan jalan keluar –baik masih berupa
usulan maupundalam bentuk nyata-. Padahal si pemuda belum menyampaikan
curhatannya walauhanya sepatah kata.
Saya yakin pemudaitu
akan tersenyum-senyum mendengar pembicaraan sahabatnya ini. Bisa jadi
sipemuda tidak kuat untuk mengungkapkan rasa bahagianya ini. Dengan mata
sedikitberkaca-kaca, pemuda itu berkata, “Ma kasih, ya. Elo emang the
best. Gw belumcerita apa-apa, elo udah tahu permasalahan gw. Luar biasa.
Ma kasih ya.”
Bisa jadi pemudaitu langsung mentraktir
sahabatnya, sebagai ungkapan rasa senang dan syukur.Beban permasalahan
terasa lebih ringan. Karena ternyata sahabatnya telahmemikirkan dan
mencari jalan keluar. Sehingga dia merasa tidak sendiri dalammenghadapi
permasalahan.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar