Laman

Minggu, 17 Agustus 2014

Belajar dari Mobil Kursus



     
Saya yakin kita sering melihat mobil kursus menyetir lalu lalang di jalan. Di mobil itu tertulis nama tempat kursus menyetir, alamat dan nomor kontak yang bisa dihubungi. Satu lagi, di sana terpampang tulisan BELAJAR.
        Seorang teman pernah bergurau ketika melihat mobil kursus menyetir ini, “Kenapa harus BELAJAR, kalo bisa nyontek?”
        Semua orang tahu tulisan BELAJAR yang tertera di mobil kursus menyetir tersebut ditujukan pada orang yang sedang kursus menyetir. Orang itu sedang belajar menyetir, langsung praktek dengan mobilnya dan ditemani oleh seorang instruktur.
      Tapi keren juga bila ternyata yang dimaksud tulisan BELAJAR itu bukan hanya ditujukan pada orang yang sedang kursus menyetir. Tapi yayasan atau perusahaan tempat kursus itu juga mempunyai semangat untuk selalu belajar. Belajar bagaimana melayani klien dengan baik, belajar dari pengalaman-pengalaman yang telah ada, belajar karakter dan sifat klien yang bermacam-macam dan belajar apa saja. Jika benar semangat belajar juga tertanam dalam diri instruktur atau yayasan tempat kursus, tentu akan terjadi kemajuan yang amat pesat. Baik bagi para instruktur maupun tempat kursusnya.
       Sehingga tempat kursus menyetir melakukan dua hal; mengajar dan belajar. Mengajarkan bagaimana menyetir dengan baik dan belajar dari interaksi dengan para klien.
       Banyak sekolah, tempat kursus, lembaga training nampaknya perlu memegang dua  semangat ini; mengajar dan belajar.
     Nabi Musa saja mau belajar. Tentu kita semua tahu bahwa nabi Musa belajar dengan nabi Khidir. Coba saja kita lihat di dalam surat Al-Kahfi.
    Bukan hanya nabi Musa, semua nabi dan rasul tentunya  juga merupakan sosok orang yang selain mengajar, juga mempunyai semangat belajar. Bagaimana mungkin mereka berdakwah dan mengajarkan kepada umat, bila mereka sendiri belum mempelajari dan memahami apa yang akan disampaikan? Bukankah begitu logikanya?
      Umar bin Khaththab ra selalu menanyakan kepada salah seorang sahabatnya tentang apa saja yang telah disampaikan Rasulullah, ketika dirinya tidak bisa hadir dalam majelis ilmu yang diadakan Rasulullah. Demikian pula sebaliknya, sahabatnya ini akan bertanya kepada Umar, jika dia tidak dapat hadir dalam majelis.
     Diriwayatkan Umar bin Khaththab pernah bertanya kepada Ali bin Abu Thalib ra.
   Ya Allah jadikan kami orang-orang yang selalu mempunyai semangat belajar dan mengajar  aamiin.
sumber image:http://3.bp.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar