Laman

Sabtu, 23 Agustus 2014

Butuh Makanan Ta'jil

Waktu sudah menunjukkan pukul 17.38 dan waktu adzanMaghrib alias waktu berbuka puasa pukul 17.52. Sementara itu, saya masih dalamperjalanan pulang ke rumah. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai rumah, palingcepat 30 menit.

Ingin rasanya cepat sampai di rumah dan berbuka puasadi rumah. Waktu yang tersisa menuju Maghrib tinggal 14 menit dan untuk sampaidi rumah membutuhkan waktu 30 menit. Tapi saya tidak merasa khawatir, karena didalam tas, Alhamdulillah tersedia kurma. Jadi, kalau dalam perjalanan adzanMaghrib berkumandang, tinggal berhenti sebentar dan langsung membatalkan dengankurma.

Saya yakin ini pula yang dirasakan para pengendara,baik motor maupun mobil, ketika mereka dalam perjalanan pulang di sore harimenjelang Maghrib. Mereka sedang berpuasa Ramadhan, waktu Maghrib sebentar lagitiba, sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk sampai di rumah cukup memakanwaktu.

“Buka puasa dimana ya? Kira-kira dalam perjalanan, dimana ya ada masjidnya? Dimana ya,warung terdekat?”

Itu kira-kira yang terlintas dalam pikiran. Bagi yangmenyiapkan makanan ta’jil pembatal puasa, mungkin tidak terlalu memusingkan halini. Pikiran-pikiran di atas biasanya terlintas bagi mereka yang tidakmenyiapkan makanan ta’jil pembatal puasa.

Lanjut ke cerita saya di atas. Ternyata lalu lintasdalam perjalanan pulang begitu lengang. Tidak ada lagi istilah bermacet ria.Tidak ada istilah lalu lintas macet karena si Komo lewat. Jalanan tidak begitubanyak dipenuhi oleh kendaraan.

Sedang asik-asiknya kendaraan melaju, tiba-tiba banyakkendaraan di depan saya berhenti tidak beraturan. Ada apakah gerangan?Sepertinya ada kecelakaan?

Perlahan tapi pasti kendaraan-kendaraan di depankembali berjalan dan penyebab ‘macet sesaat’ itupun terkuak. Ternyata ada orang-orangyang sedang membagikan makanan ta’jil pembatal puasa. Mereka membagikan tas-taskecil kepada para pengendara. Saya pun mengambilnya. Di dalamnya terdapatsekantong plastik kecil berisi tiga buah kurma, air mineral dalam kemasangelas, gorengan pisang coklat (piscok) dan bacang.

Subhanallah...ternyata para dermawan penyumbang makananta’jil sepertinya memahami pikiran-pikiran yang melintas di kepala parapengendara. Terutama bagi para pengendara yang tidak menyiapkan makanan ta’jildi tasnya.

Sebenarnya keberkahan makanan di bulan Ramadhan, tidakhanya ditemui di jalan-jalan. Kita bisa menemukan makanan pembatal puasa dimasjid-masjid. Kita bisa temukan kurma, gorengan, teh manis hangat, kolak danbahkan nasi kotak lengkap dengan lauk, sayuran, air mineral, buah-buahan dankerupuknya.

Dimana rencananya teman-teman berbuka puasa hari ini?Di rumah, di kantor atau di jalan? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar