Sebagai orang awam,
mungkin akan pusing melihat kondisi yang ada. Namanya orang awam, pengetahuan
dan wawasannya terbatas. Perhitungan dan pandangannya tidak jauh ke depan.
Karena pandangannya terbatas pada yang ada di depan mata. Itulah saya.
Pagi ini
(25/10-2014), televisi menayangkan berita tentang kekeringan di berbagai desa
di Bojonegoro, kekeringan di beberapa kecamatan di Sulawesi Selatan dan juga di
Karawang. Musim kemarau yang berkepanjangan ini pun menyebabkan banyaknya titik
api yang ada di sepanjang pulau Sumatera.
Saya baru tahu,
ternyata para pengungsi korban letusan gunung Sinabung sudah setahun berada di
tenda pengungsian.
Sebuah kejadian
tragis telah terjadi (saya lupa di daerah mana). Sebuah mini bus terseret
kereta api hingga 15 meter. 4 guru yang ada di dalam mini bus itu tewas dan 3
orang lainnya dalam masa kritis. Hal ini terjadi karena di perlintasan kereta
tidak ada pintu pembatas.
Sementara itu,
kabinet presiden Jokowi akan diumumkan pada hari Senin, mungkin tanggal 27
Oktober.
Selama masa
transisi, peralihan ini, siapakah yang bertanggung jawab terhadap kondisi di
atas? Apakah pejabat atau menteri-menteri terdahulu di kabinet presiden SBY
masih bertugas, selama kabinet presiden Jokowi belum terbentuk? Atau sudah menjadi tanggung jawab kabinet baru?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus