Gedung Permata Kuningan kembali
diramaikan para penulis dari Forum Lingkar Pena Jakarta (FLP) Jakarta. Seperti
dua bulan yang lalu, kegiatan Blogger Anti Mager merupakan hasil kerjasama FLP
Jakarta Proxsis Consulting dan masih berkait dengan blog. Tema kali ini tentang
Fotografi.
Sudah menjadi rahasia umum,
sebuah cerita, berita, tanpa foto dapat dikatakan Hoax. Begitu yang disampaikan
mas Junwinanto sebagai pemateri tunggal. Sehingga tulisan yang berada di blog
memerlukan adanya kehadiran foto. Apalagi jika tulisannya terkait dengan
reportase atau liputan. Kita mengaku hadir dalam acara, tapi tidak memiliki
fotonya. Ini akan menurunkan ‘kredibilitas’ sebuah tulisan reportase.
Tapi para pembaca tidak usah
khawatir akan reportase yang sedang dibaca ini. Insya Allah saya punya berita,
foto dan saksi-saksi hidup. Sehingga dengan yakin mengatakan bahwa saya hadir
acara blogger yang diadakan pada tanggal 8 April 2018 kemarin.
Pembahasan dimulai dari bedanya
antara istilah picture dan photograph. Picture merupakan yang merupakan hasil lukisan.
Sedangan photograph adalah yang diambil dari kamera.
Kenapa harus ada foto? Dengan
foto, seseorang dapat menunjukkan bahwa dirinya hadir di dalam sebuah acara.
Dari foto saja, seseorang dapat menceritakan berbagai kejadian dan peristiwa. Jadi,
foto benar-benar sesuatu yang penting, baik dia sebagai penulis blogger maupun
yang bukan blogger. Kadang dari foto, kita teringat sesuatu yang penting. Kadang
pemicu munculnya sebuah ide.
Tapi permasalahannya menghasilkan
foto bukan sekedar merekam ‘jejek’ aktivitas atau perjalanan semata. Perlu juga
adanya foto yang berkualitas, yang menarik. Jika judul sebuah tulisan sudah eye
catching dan foto yang menyertainya juga ‘provokatif’, tentu akan berdampak
luar biasa.
Di dalam kelas blogger inilah,
kami diajarkan beberapa tekhnis memotret. Ada yang dinamakan Frog Eyes, memotret
dengan posisi tiarap; dari bawah. Jika mengambil obyek foto dari atas, ini
dinamakan Bird Eyes. Serta ada beberapa tekhnis pemotretan lainnya. Seperti
pemotretan dari posisi sejajar dengan obyek, tinggi sedikit dari obyek atau
lebih rendah sedikit dari obyek.
Yang menarik adalah kami langsung
praktek pemotretan. Karena tema pada hari itu adalah makanan berwarna warni.
Saya mencoba mengambil beberapa makanan berwarna hijau, diletakkan di atas
taplak berwarna hijau. Pemotretan terhadap obyek-obyek itu diambil dari
beberapa posisi.
Hasilnya, saya tanyakan langsung
kepada mas Jun. Alhamdulillah, sedikit ada pengarahan dari mas Jun terhadap
hasil pemotretan.
#proxsisconsultinggroup#ngeblogdiproxsis #bloggerflpjkt#bloggerantimager #jajananhariini@flpjakarta @proxsisconsulting
nb: Mohon izin kepada pemilik foto di atas. Terima kasih
Simple tp kaya manfaar. Trims
BalasHapusSama-sama mb Ani
HapusThanks for sharing ^^
BalasHapusYou're welcome Nia.
HapusJadi tahu seni memotret ya
BalasHapusBetul Ratna, tangan juga jadi gatel pengen nyoba motret ini, motret, banyak sekali (kayak lagunya Doraemon ya) hehehe
HapusProvokatif
BalasHapusEt dah ngapa pake blogspot dah? Eikeh rempongs kalo komeng. Tp tulisannya keceh
BalasHapus